12 Persiapan Sebelum Memutuskan Untuk Resign

2 min read

Resign atau tidak

Resign dari pekerjaan bisa menjadi satu langkah besar yang menentukan masa depan atau bisa jadi salah langkah dalam pengambilan keputusan itu.

Namun, sebelum mengambil keputusan untuk resign perlu adanya pertimbangan dengan sangat matang.

Hal yang Dilakukan Sebagai Persiapan Sebelum Resign

Penjelasan ini akan membahas beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk resign, sehingga langkah yang diambil bisa lebih bijak dan tepat.

1. Evaluasi Alasan Resign

Evaluasi mengapa resign

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengevaluasi alasan di balik keinginan untuk resign.

Apakah itu karena ketidakpuasan dengan lingkungan kerja, tekanan kerja yang berlebihan, atau ingin mencari peluang karier baru.

Memahami alasan dengan jelas akan membantu mengidentifikasi apakah resign adalah solusi terbaik atau ada cara lain untuk mengatasi masalah tersebut.

Ini bisa menjadi dua sisi koin sesuai dengan sikapnya masing-masing, pro dan kontra. 

Segera evaluasi dan berikan alasan yang tepat.

2. Perencanaan Keuangan

Resign berarti tidak ada penghasilan tetap selama mencari pekerjaan baru.

Penting untuk memastikan bahwa perencanaan keuangan telah dilakukan dengan matang sebelum mengambil keputusan ini.

Punya dana cadangan yang mencukupi untuk bertahan selama beberapa bulan tanpa gaji tetap adalah langkah bijak sebelum resign.

Dalam teori perencanaan keuangan, ada sebutan dana darurat yang mana besarannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing, mulai dari 6x pengeluaran sampai 24x pengeluaran.

3. Cari Tahu Pasar Kerja

Sebelum memutuskan untuk resign, cari tahu tentang pasar kerja saat ini.

Apakah ada peluang pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlianmu di sektor atau industri lain?

Mengetahui situasi pasar kerja akan membantu menilai peluang untuk mencari pekerjaan baru setelah resign.

Banyak informasi yang mudah diakses dan didapatkan untuk mengetahui peluang pekerjaan baru. 

By the way, RWID melalui program Super Intensive Mentoring adalah jawaban bagaimana dapat membantumu dalam mendapatkan peluang kerja baru terutama secara remote dengan gaji UMR New York. 

4. Diskusikan dengan Orang Terdekat

Diskusikan rencana resign dengan orang-orang terdekat, seperti keluarga atau teman dekat.

Mendapatkan masukan dan dukungan dari orang-orang terdekat dapat memberikan perspektif yang berharga dan membantu dalam pengambilan keputusan.

Support system yang baik dapat memberikan opini atau cara pandang yang berbeda mengenai keputusan resign yang tepat.

5. Tanyakan Diri Anda Apakah Ini Langkah yang Tepat

Tepatkah resign

Sebelum mengambil langkah besar ini, tanyakan kepada diri sendiri apakah resign benar-benar langkah yang tepat.

Lagi, evaluasi tempat kerjamu apa yang benar-benar membuatmu yakin dalam mengambil keputusan untuk resign.

Pertimbangkan kembali apakah masalah di tempat kerja dapat diatasi atau diubah untuk membuat situasi lebih baik.

Tidak hanya itu saja, bagaimana sikap dari pimpinan, lingkungan kerja, rekan kerja atau bahkan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh tempat kerja bisa juga menjadi bahan evaluasi.

6. Pertimbangkan Dampak Emosional

Resign bisa menyebabkan perasaan campur aduk, seperti kelegaan, kecemasan, atau kesedihan.

Pertimbangkan dampak emosional dari keputusan ini dan siapkan diri untuk menghadapinya dengan bijaksana.

Pengambilan keputusan yang tepat bisa memberikan dampak yang baik bagi diri.

7. Pertimbangkan Dampak Karier Jangka Panjang

Pertimbangkan dampak resign terhadap karier Anda jangka panjang.

Bagaimana ini akan mempengaruhi rekam jejak profesional Anda?

Pertimbangkan bagaimana Anda akan menjawab pertanyaan tentang keputusan ini dalam wawancara kerja mendatang.

Ada pendapat masing-masing yang pro dan kontra mengenai job hopper atau yang bekerja dengan kurun waktu yang lama pada satu perusahaan.

Segera buat rencana karier jangka panjang agar keputusan untuk resign jadi lebih baik.

8. Bicarakan dengan Atasan

Bicara dengan atasan sebelum resign

Jika alasan resign terkait dengan kondisi kerja, pertimbangkan untuk membicarakannya dan berdiskusi dengan atasan atau pihak yang berwenang.

Mungkin ada solusi atau kesempatan untuk mengatasi masalah tersebut tanpa harus resign.

9. Perhatikan Kebijakan Resign Perusahaan

Periksa kebijakan perusahaan tentang resign.

Apakah ada batas waktu pemberitahuan atau prosedur tertentu yang harus diikuti?

Pastikan untuk mengikuti prosedur dengan benar untuk meninggalkan perusahaan dengan baik.

10. Persiapkan Keterampilan untuk Pekerjaan Baru

Jika resign adalah langkah yang dipilih, persiapkan diri dengan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk mencari pekerjaan baru.

Pelatihan tambahan atau sertifikasi dapat meningkatkan daya saing Anda di pasar kerja.

Terutama yang ingin bekerja secara remote.

Benar, pekerjaan remote ini begitu banyak diminati dengan keahlian-keahlian tertentu yang memiliki permintaan yang tinggi.

11. Jangan Ambil Keputusan Emosional

Resign atau tidak

Jangan membuat keputusan untuk resign hanya berdasarkan emosi atau perasaan sesaat.

Beri waktu untuk merenung dan pertimbangkan dengan bijak sebelum mengambil langkah ini.

Berpikir secara rasional menggunakan perasaan yang tenang, dapat membuka pikiran dan dapat menemukan jawaban atas pertanyaan yang timbul mengenai resign.

12. Siapkan Alasan Resign yang Baik

Jika memutuskan untuk resign, siapkan alasan yang baik dan profesional saat memberi tahu atasan.

Hindari membuat alasan negatif atau menyudutkan pihak lain sebagai alasan resign.


Resign adalah langkah besar dalam karier seseorang yang memerlukan pertimbangan matang.

Evaluasi alasan, perencanaan keuangan, pemahaman tentang pasar kerja, serta kesiapan emosional dan profesional adalah beberapa pertimbangan penting sebelum mengambil langkah ini.

Selalu pertimbangkan pro dan kontra, bicarakan dengan orang terdekat, dan siapkan diri Anda dengan baik jika memutuskan untuk resign.

Dengan pertimbangan yang bijaksana, Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk kemajuan karier Anda.